Selamat Datang di INDpati.org, kami melayani Jasa Admin Website, Toko Online dan SEO Service... Info lebih lanjut hubungi kami di 085 740 285 798.

Mei 13, 2015

Tumbangnya Pohon Asem Kemis Syeh Jangkung

TKP
Pohon Asem Kemis, merupakan bagian salah satu peninggalan seorang seorang wali Allah yang bernama Syeh Jangkung atau yang lebih dikenal dengan nama Saridin. Menurut penuturan mbah kanan, selaku guru kunci setempat pohon asem kemis tersebut berusia kurang lebih 653 Tahun. Mengingat sejarah asal usul pohon Asem kemis ini yang berbisik dari mulut ke mulut,  Ketika Syeh Jangkung sedang menjamu tamu dari mataram, dengan menu sayur asem dengan lauk ikan lele, kala itu beliau membuang klungsu asem dan tumbuhlah pohon asem kemis tersebut, yang kini menjadi legenda di desa krajan kec kayen kabupaten pati, jawa tengah.

Keunikan Pohon Asem Kemis
Pohon Asem Kemis yang tumbang pada selasa siang (7/4/2015) itu ternyata memiliki keunikan tersendiri dibandingkan pohon asem pada umumnya. keunikannya antara lain dari rasa buahnya yang memiliki karakter rasa berbeda. Pada bagian pohon sebelah utara memiliki rasa Asem ( kecut ) sedangkan pada sisi selatan, memiliki rasa yang manis ( legi ).

Robohnya pohon asem kemis ini, sempat menggegerkan masyarakat setempat bahkan se'kabupaten pati. Banyak orang berdatangan untuk melihat secara langsung tumbangnya pohon asem berdiameter 4 meter ini. mengingat pohon ini memiliki nilai sejarah yang tinggi, para pengunjung ramai saling berebut galih asem kemis tersebut, dengan keyakinan galihnya berkasiat untuk ini dan  itu. Untuk meredam kericuhan di lokasi tumbangnya pohon asem ini, kepolisian setempat memasang policeline dan melarang siapapun mengambil bagian dari pohon kemis.

Dijadikan Aset Sejarah
Pohon asem kemis yang tumbang ini, sekarang telah di dirikan kembali, di jadikan sebagai aset sejarah dari Syeh Jangkung.  "Jadi kayu-kayu pohon asem kemis ini akan kami kembalikan pada apa yang dicita-citakan Waliyullah Syech Jangkung untuk syiarnya. Jadi tidak ada unsur komersial. Nanti kalau dijual pada si A atau Si B dengan harga yang tidak adil, kami takut akan memperoleh sesuatu yang tidak baik," jelas Takmir Masjid Darun Najjah yang di kutip dari PASPATI. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

WhatsApp